Sabtu, 08 Maret 2014

How Sweet My Past Is!

Masa lalu, mungkin bagi sebagian orang itu masa dimana semuanya terasa pahit.
Iya, pahit kaya empedu kobra.
Mungkin juga sekilas aku juga menganggap dan merasa bahwa masa lalu itu lebih seram daripada Sadako yang tiba-tiba keluar dari sumur atau pocong yang muncul dari pintu keluar rumah hantu. Lah.
Tapi seiring ke"dewasa"an ku (ceileh), aku berfikir bahwa ketika mereka dikenang dan terlintas di pikiran memang nyesek awalnya, dan setelah itu tersenyum.
Misalnya saja cerita masa lalu yang belum lalu-lalu banget, MANTAN.

what? mantan? dih belum move on. 

Sebenernya ada apa sih dengan kata-kata mantan?
Kenapa kita lebih sensitif sama kata "mantan" daripada kata "dosa"?
Yes, honestly I do that too.
Ketika kata mantan keluar itu pasti rasanya lebih "deg" seperti jantung mau loncat aja dari tempatnya.
Mereka itu makhluk masa lalu yang bisa dibilang horor.
Tapi pernah kepikiran nggak, kalo kadang mereka itu sebenernya juga merasa seperti yang kita rasakan.
Sedikit curhat aja sih, kadang aku kangen sama mantan, nggak munafik aja namanya juga pernah bareng, ketawa bareng, apa-apa bareng, wajar dong kangen.
Lalu terpikirlah, apa iya orang yang kita pikirin, orang yang kita kangenin itu bakal ngelakuin hal yang sama?
Mulai pikiran negatif khan?
Endingnya, sebel sendiri trus nginget-nginget buruk-buruknya dia, dan bencii deeh.
KLASIK.
Tapi, akhir-akhir ini ketika aku keinget dia, yang ada aku senyum-senyum.
Mungkin ini yang dinamain dewasa itu.

Balik lagi ke konteks masa lalu, banyak orang bilang "LEARN FROM IT!!"
Baiklah, aku merasa aku banyak belajar dari masa lalu, entah banyak juga yang ngulang salah yang sama.
Ketika proses belajar dari masa lalu itu adalah fase paling sakit.
Disengaja ataupun tidak, itu membuatnya terlintas kembali masa yang dengan sulit dilewati.
Dan entah ini hanya terjadi di aku saja atau orang lain juga, ketika belajar dari masa lalu kadang akan terkontaminasi dengan kebiasaan dari masa lalu itu sendiri.
Maksudnya, ehm, nggak ngerti juga sih maksudnya, haha.
Intinya kadang secara nggak sengaja kebawa gitu kebiasaan-kebiasaan dia, atau pas lagi sama dia.
Susah sih, sebenernya kasihan juga sih sama yang lagi jalan setelah dia.
Mereka ataupun kita jadi terkena dampak dari masa lalu itu.
But, finally life must go on bro, nggak ada yang hidup stuck terus. Kecuali mati.

By the way, itu tadi contoh masa lalu pahit.
Nggak selamanya masa lalu itu bikin gila.
Contohnya masa lalu ku yang manis, semanis brondong jagung rasa karamel diuleg-uleg pake gula pasir disiram pake coklat (ngiler).
Tapi ketika aku cerita soal masa laluku dari kecil sampe hari kemaren, pasti mereka bilang itu pahit.
Memang sih, ketika dibayangin rasanya pahit, tapi tidak bila itu disyukuri.
Entah belakangan ini inget jaman-jaman masih kecil.
Jaman-jaman masih dimusuhin sama Bapak sendiri.
Kenangan-kenangan yang mungkin dibilang manis enggak, tapi aku masih bisa ketawa kok.
Kenangan dimana aku berjalan dengan sedikit perhatian seorang Bapak.
Kenangan dimana aku harus kuat dengan keadaan apapun.
Kenangan dari jaman SMP dimana aku mulai menganggap cowok itu alien.
Padahal dari kecil sampai SD temenku banyak cowoknya. haha.
Lalu kenangan SMA yang ah nggak habis bila diceritain sehari saja.
Atau ditulis disini.
Tapi semua itu manis ketika diingat sekarang.
Pasti tertawa bila diceritakan.
So, intinya ketika sesuatu yang pahit sekalipun syukuri saja.
Bukan berarti kita suka yang pahit, dinalar saja deh "pahit" disini maknanya apa.
Dulu aku memang bukan orang yang pandai bahkan bisa bersyukur.
Semua aspek hidupku benar-benar berubah gara-gara dua orang hebat di masa laluku.
Ayahku dan kamu, Raa.
Kalian yang membuat segalanya manis.
Tuhan tak sia-sia mendatangkan kalian dengan yang satu pahit di depan dan yang satu pahit dibelakang.
Semua pada akhirnya memiliki sisi manis bila kita tahu dan kita sadar, bahwa ada positif di seberang negatif.


GALERI MASA LALU :


Saintrow, my second family

My Best ever Friend

Keluarga cupu-cupu :p


Xenon - Kelas X-E 

Aku yg imut cetar membahana unyu maksimal

Perempuanku 

My Everything 

Pesannya : Walaupun masa lalu kadang pahit, belajar saja. Bila dia manis, tetap syukuri.
Jangan lupakan masa lalu, mereka masih mengalir didarah persaudaraan kita. Mereka hadir bukan tanpa alasan. Be Positive!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar