Kamis, 31 Juli 2014

Aku

Kata Chairil Anwar, Aku adalah binatang jalang, dari kumpulan yang terbuang.

Yah aku adalah manusia.
Diciptakan dari tanah liat, berakhir pula ke tanah.
Kau tahu tanah itu kotor, hina dan terinjak.
Seperti manusia.
Sebuah pernyataan dari Tuhan dimana manusia tempatnya salah, segala khilaf.
Tak ada manusia yang sempurna.

Itu teorinya.

Benar memang, tak ada satupun manusia sempurna,
sekalipun Nabi Muhammad SAW, rasul terakhir.

Lalu buat apa kamu sombong?

Aku hanyalah secuil buih di samudera.
Tak terlihat.
Aku, setiap detik bergumul dosa.
Aku pula bersimpuh serendah-rendahnya memohon ampunan.
Aku bisa hancur kapanpun Tuhan mau.
Aku memiliki kesehatan jiwa yang tak baik.
Aku bukan aku yang bersama kalian.
Aku seorang perempuan.
Aku yang pernah tersesat.
Aku yang sedang tersesat.

Aku hanya seorang manusia.

Aku yang sempat mencintai ciptaan daripada Penciptanya.
Aku yang sempat menghamba kepada perempuan.
Aku yang selalu kalah oleh nafsu.
Aku yang sempat mensegalakan perasaan daripada akal.
Aku yang pernah menghujat Tuhan.

Aku.

Sekarang siapa aku?
Betapa kecilnya aku kini?
Betapa tak berharganya nyawaku?
Betapa busuknya otakku?

Kukira aku berada dalam sisi tergelap.
Kukira aku tak pernah punya kesempatan.
Kukira kehilangan adalah akhir.
Kukira aku hanya akan menjadi hamba nafsu.

Lalu,

Aku bertemu dengan orang-orang yang merubahku.
Aku belajar dari orang-orang yang menamparku.
Aku bertahan dari orang-orang yang meninggalkanku.

Siapa aku?
Aku yang sekarang adalah hasil pahatan dari masa lalu.
Pahatan yang alami dari Bapak Ibu ku.
Lalu terpahat oleh orang-orang masa kecilku.
Mulai terbentuk terpahat oleh masa remaja, dengan pengalaman.
Tertempa oleh orang-orang yang sempat berharga.
Terobek, terjahit sendiri.
Terluka, sebagian sembuh sebagian masih perih.

Namun itulah kehidupan.
Dan itulah bagaimana aku terbentuk seperti saat ini.
Dengan sedikit jiwa yang sakit.
Aku tetap berjalan menuju ujung jalan.

Terimakasih Tuhan, atas segalanya.

Selasa, 08 Juli 2014

Travelling till Die

Mooorrniiing Sahabat!!!

Kali ini I wanna share koleksi-koleksi saya yang mungkin jarang dikoleksi sama orang lain.
Hihii.
Apa siih? Ular? hiyy.
Apa upil yang dikumpulin jadi setoples?? Iyuuuh.
Atau serpihan kenangan mantan?? weee, mantan lagi -_-"

Baiklah daripada penasaran (pede) sebentar lagi kalian akan tahu :D

Iyaa, sebentar lagiii :D

gbr 1
Yaa seperti itu penampakannya,
Apa itu? tagihan utang?
Bukaan, itu semua adalah koleksi tak lazimku.
but, they are my wealth.
Berikut akan saya jelaskan satu persatu apa aja isinyaa....
Check it out!!

A.  Ticket Bus and Travel

1. Surabaya - Yogyakarta
         
gbr 2
Ini tiket bus dari Surabaya ke Yogyakarta dengan menggunakan Bus Eka. Saya berangkat ke Surabaya menggunakan bis Mira satu perusahaan dengan Bus Eka. Bila anda ingin yang murah bisa memakai bus Mira, Economi - AC. Untuk Bus Eka termasuk bus Patas dan mendapat layanan tambahan makan.
Kenapa aku jadi promosi -_-"
Ini termasuk tiket baru, baru-baru ini saya pergi. Hehe.


2. Yogyakarta - Madiun
gbr 3
Tiket bus ini pas aku pulang dari Jogja setelah daftar di Amikom, sekitar bulan Maret 2013. Ingat pula kejadian sebelum pulang, when Jogja gave me sweet memories. 


3. Madiun - Yogyakarta
gbr 4
Sebenernya ini awalnya tiketnya dicoret Madiun - Jogja, tapi gara-gara kita dipindah bus jadi tiket yang sebelumnya dituker sama tiket ini.
Tiket ini ketika aku pertama kali menginjak Jogja bersama temanku Waradita.
Euhm, nothing to tell more about this experience, it just was incredible unforgetable moment.


4. Trenggalek - Surabaya dan sebaliknya
gbr 5
Tiket ini termasuk yang berharga buat saya, setelah sekian lama keluarga saya tidak menggunakan jasa bus untuk berpergian.
Dan mungkin ini adalah tiket terakhir saya bisa merasakan naek bus umum bersama berlima bersama Bapak, Ibu, Adek dan Kakak saya .
Ceritanya ini saudara saya yang di Madura melangsungkan pernikahan, dan kebetulan kita semua lengkap.
Berangkat dari Trenggalek menggunakan bus Harapan Jaya yang gilanya kita dapet supir ugal-ugalan maksimal, iyuuh berasa naik roller coaster tanpa sabuk pengaman.
Lalu lanjut ke pelabuhan Perak menggunakan bus kota, sesampainya di Madura naek angkot bentar lalu sampailah di rumah pakdhe.

gbr 6

gbr 7
Tiket ini kalau tidak salah waktu jemput teman saya, Amel dari Surabaya. 
Awalnya salah bus sih, harusnya naik patas yang langsung Trenggalek, tapi malah salah masuk patas Tulungagung jadinya kita harus naik lagi bus Tulungagung - Trenggalek.
Yaah tragedi penculikan dengan menculik teman saya ke Trenggalek itu sedikit gilaa, haha.

gbr 8
Ini tiket entah, lupaa.
Yang jelas ini tiket Surabaya, sering nglayap ke sana pula.


5. Trenggalek - Malang dan sebaliknya
gbr 9

Tiket ini adalah tiket paling absurd, harusnya bisa satu tiket jadi dapet dua.
Jadi ceritanya waktu itu dimintai tolong salah satu teman untuk ke Malang, lalu setelah sampai di terminal bus ternyata bus yang biasanya langsung ke Malang tidak beroperasi.
Akhirnya saya naik bus Harapan Jaya sampai Kediri, lalu naek bus absurd Puspa Indah berasa roller coaster again. Mending kalo ke Surabaya jalannya halus, ini udah jalannya sempit, berlubang plus berliku.
Iya sama kek jalan kehidupan. hahaa.
Menginjak di Malang langsung cabut lagi pulang naek motor.
Well, absurd!

gbr 10

gbr 11
Ini tiket-tiket ke Malang atau dari Malang.
Yeaaa, I guess Malang is my second town.
Saking seringnya maen ke Malang, rasanya pengen punya rumah pula disana.


6. Travel Yogyakarta - Ponorogo
gbr 12
gbr 13

gbr 14

gbr 15
Euhmm, ini tiket travel dari Jogja ke Ponorogo, akhirnya pulang setelah bersenang-senang di Jogja.
Dan pertama kali menginjak Jogja, haha. pity I am.


7. Malang - Bali dan sebaliknya
gbr 16

gbr 17

Kenapa banyak bangeet??
Karenaa, yaah you know, dulu kuliah di Bali gueeh.
tapi sudahlah, sedikit susah mengenangnya.
Setidaknya aku pernah jadi orang Bali, setahun setengah.
My puzzle pieces story of life.


B. Tiket Kereta

1. Yogyakarta - Bandung
gbr 18
Tiket kereta baru-baru ini, baca postingan sebelumnya.


2. Bandung - Yogyakarta
gbr 19
Oke ini tiket pasangan yang diatas.
Skip.


3. Banyuwangi - Malang
gbr 20
Ini tiket pertama ku naek kereta api, SENDIRI.
Pulang dari Bali terakhir kali, aku nggak pengen naik bus eksekutif jadinya aku naik bus kota dari Denpasar ke Pelabuhan Gilimanuk. 
Setelah itu melakukan penyeberangan dan hwalaaa sampai di Stasiun Banyuwangi Baru pukul 07.00pm.
So, aku nginep di stasiun, SENDIRIAN.
Dulu tiket Banyuwangi - Malang cuma 18.500 rupiah, sekarang udah dua kali lipat, jadi males naek kereta.


4. Malang - Banyuwangi
gbr 21
Uhukk.
Inii tiket aku ke Banyuwangi lagii, ke rumah seseorang.
Eeee, berangkat siang dari Malang sampai Banyuwangi sekitar jam  11 malem, udah dijemput sama dia.
Wow, I can't explain!


5. Banyuwangi - Yogyakarta
gbr 21

gbr 22
Dan setelah sampai Banyuwangi, paginya langsung lompat ke Jogjaa.


C. Tiket Lain-lain

1. Tambak Boyo
gbr 24
Ini karcis bakal kamu dapet ketika mengunjungi Embung Tambak Boyo yang berlokasi di daerah Condong Catur Yogyakarta, hahahaa.
Tempat ini kalau pagi sampai sore sangat cocok untuk olahraga bersepeda, jogging, ngajak hewan peliharaan jalan-jalan.
Kalau malem, pas buat berdua-duaan, kalo pas iseng naek motor malem-malem, jangan kaget bila tiba-tiba di semak-semak terjadi gempa bumi lokal .
If You Know What I Mean.


2. Taman Lampion
gbr 25
Tiket masuk Taman Lampion di Monjali.
Waktu itu kesana sama kakak dan suaminya.
Bertiga, masuk pukul 9pm, pukul 11 lampunya udah mulai mati.
Kenapa waktu begitu cepat..


3. Myoozik
gbr 26
Ini bukan tiket memang, tapi nota yang keselip.
Jadi yaudah biarlah ikut.


4. Terminal Giwangan
gbr 27
Sebagai warga negara yang baik, masuk terminal bayar retribusi dong.
Ini pas aku dianter mau pulang itu sepertinya.


5. ART-JOG '14
gbr 28
Tiket masuk acara tahunan ART-JOG yang menyuguhkan aneka pameran seni dari berbagai bentuk dan media. 
Berlokasi di Taman Budaya Yogyakarta, itu adalah pameran seni paling rame yang pernah aku kunjungi.
Biasanya di pameran seni itu sepi.


6. Pelabuhan Gilimanuk
gbr 29

gbr 30
Kok? Putih?
Hehe, iya itu dulunya ada tulisannya, karcis penyeberangan Gilimanuk - Ketapang, tapi seiring berjalannya waktu tulisannya memudar.
Dan hilaang.


7. Bus Ekonomi
gbr 31
Ini tadi ketinggalan, harusnya ada diatas.
Tiket Bus Bali - Malang Ekonomi.
Demi apapun aku nggak mau naik bus model ini lagi.
12 jam perjalanan, tanpa AC, terhimpit di bangku 3 kursi dan aku di tengah.
Itu menyiksaaa.


8. Parkir
gbr 32
Ini karcis nyebelin, karcis parkir.


9. Bendungan Lahor
gbr 33
Karcis ini kalian dapet kalau kalian dari Blitar ke Malang atau sebaliknya.
Dulu roda dua cuma bayar 500 perak.


10. Lain-lain
gbr 34
Ini juga ngapain nyelip-nyelip, khan endingnya jadi kenangan lagi -_-"




Yaaaapp itu tadi koleksi perjalananku.
Mungkin bagi orang lain kertas-kertas diatas itu nggak lebih dari sampah.
Bagiku mereka saksi bisu atas perjalananku melihat dunia.
Aku nggak akan berhenti berjalan selama nafas dan raga nasih bisa menopangku.
*uopoh*

See yaa!!