Selasa, 25 September 2012

Yang Kusebut Itu "F*CK"


Aku lelah. Lelah dengan suara busuk yang kudengar tentang kehidupanku.
Tentang orang tuaku dan tentang sampah sampah kecil yang kusebut Teman.
Mulut-mulut makhluk bak infotainment membuatku terusik, aku lelah.
Mengertilah.
Aku yang hidup dengan sejuta masalah.
Aku tahu bahwa masalah tak hanya tertuju padaku.

Semua orang lahir sepaket dengan masalah masalah mereka.
Aku hanya ingin mulut kalian diam mengusik kehidupan orang lain.
Apakah hidup kalian lebih baik?? ataukah lebih sempurna??
Aku rasa jawabannya adalah tidak.
Kita memang dianugerahi sebagai makhluk yang hidup berdampingan tapi tidak mendampingi masalah orang lain.
Tak apa jika dengan mulut kalian bisa menyeleseikan masalah, kalau sebaliknya?? Bedebah, Bullshit!!
Ayahku mengajarkan untuk tidak memperdulikan apa kata anjing, tahan sampai kamu benar-benar telah muak.
Cinta?? 
Lebih memuakkan lagi mendengar kata kata itu.
Selama ini aku selalu memuja cinta, beberapa kali diperbudak oleh cinta.
Bodoh, polos, buta, tuli terserah apa sebutannya,  membuat duniaku terang sekejap kemudian gelap.
Disakiti, dilukai dicabik cabik di bagian hatiku dan aku hanya bisa diam layaknya balita diberi mainan baru yang dengan tiba-tiba direbut mainannya.
Ah entalah aku muak dengan cinta, hanya percaya Tuhan berikan yang terbaik untukku.
Percaya bahwa tulang rusuk takkan tertukar.
Aku bukan orang baik, tapi juga bukan orang bajingan dan bejat.
Setidaknya aku tak pernah membunuh, tak pernah melukai dengan senjata tajam.
Aku pernah setidaknya tiga kali atau bahkan lebih melukai beberapa orang yang masih menjadi hantu dalam hatiku hingga detik ini.
Sesal telah melukai menghantui setiap langkahku, menjadi bayang bayang dimanapun aku menginjakkan kaki.
Aku hanya seseorang yang salah jalan selama beberapa kilometer jauhnya dan mencoba merangkak kembali mencari jalan benar.
Seseorang telah membuatku nyaman dijalan salah itu, dan orang itu pulalah yang menyeretku kembali keujung dan melilih jalan dimana aku harusnya melangkah.
Aku hanya mampu berdoa kepada Tuhanku, semoga masih belum terlambat aku untuk kembali.
Keluarga, hanyalah tempat dimana aku belajar, belajar apa itu hidup.
Acuh mereka, pandangan sebelah mata mereka tak berbeda dengan sampah sampah yang hanya mampu menghujat.
Bagi mereka keluarga mungkin segalanya, tapi bagiku mereka tampak seperti sekelompok orang yang membawa berton-ton karung yang harus aku bawa kemanapun aku pergi.
Aku bahkan tak tahu apa isi karung-karung yang mereka tumpukan paddaku.
Yang kutahu mereka hanya menuntutku menjadi apa yang mereka mau, menjadi ROBOT mereka.
Lelah, aku hnya ingin berada di pelukMu, sebentar saja Tuhan.
Aku ingin mencari atmosfer ku sendiri, terbang tanpa sangkar.
Aku ingin sejenak bebas, memilih gang gang kecil sementara hingga akhirnya aku harus kembali.
Menjalani semua takdir takdir yang telah tertulis untukku, untuk hidupku.

Senin, 24 September 2012

My self??

hmm..
entah apa yang kalian pikir tentang aku saat kita pertama kali bertemu, berkenalan, dan kita berteman...
mungkin ada yang menilaiku buruk, gak normal, urakan, seenaknya, baik, easy going, menyebalkan, simple ato apalah sesuai penilaian kalian..

padahal semua itu hanya sekelebat dari diriku, dan siapa aku??
kalian tidak akan pernah tahu,
bagaimana aku yang sesungguhnya...
yah walau mungkin ada yang kekeuh kalo dia bisa mengenalku,
dan bahkan mengaku tahu karakterku..
hmm, coba pikir laggi deh..
aku bukan orang yang selama ini kalian kenal,
bersandiwarakah??
kalo memang iya??
mungkin setelah mengenalku lebih dalam, kalian akan menjauhiku, perlahan...
aku hanya bangga dengan diriku atas keSETIAanku kepada semua hal...
semua yang telah aku yakini adanya..
aku salut dengan orang-orang yang sok tahu akan diriku,
dan orang orang yang percaya akan sandiwaraku :)
haha,
dan diantara kalian bahkan akan sontak mengatakan, "dasar setan" atau "sialan" atau "aku tak peduli"

cinta.
sayang.
aku tidak bisa main main dengan hal itu...
hal sakral yang tak boleh ternodai oleh hal buruk dari ulahku...
aku sungguh-sungguh dengan hal itu...
tak dipungkiri kodratku adalah cewek...
disakiti?
dikhianati??
dibohongi??
itu wajar, dan sakit itu kuabaikan...
sombong??
munafik??
yah, sakit itu hanya aku dan Tuhan yang tahu....

heiii, aku sadar akan siapa diriku setelah aku membuka mata dari semmua perbudakan masa sekolah yang aku akui aku bodoh waktu itu...
seseorang telah mengajariku dan membuka mataku bagaimana dunia yang sesungguhnya..
dan siapa aku??
haha mengingat masa itu membuatku ingin tertawa :D
sekarang, menata ulang hati, dengan menjalani takdir sampah yang saat ini berlangsung di keseharianku...
aku akan melalui jalanku, jalan yang memilihku melangkah, bukan aku yang memilih jalan mana yang akan kulalui...
tidak konsisten??
tidak berpendirian??
hmm itu urusanku..

aku adalah aku,
rasanya setelah menulis semua ini, aku ingin tertawa...
dunia ini adalah games bagiku, dipermainkan atau mempermainkan??
mau menang atau mengalah??
ingin lanjut hidup setelah kalah atau gugur di tengah permainan??
itu pilihan bro...

seuntai pesan dari bokap yang selalu beliau tanamkan padaku, itulah tiang yang bisa aku genggam saat ini..
aku kuat karenanya...
tak bisa dipungkiri bahwa manusia tak bisa hidup sendiri,
sahabat, keluarga dan diriku menurutku itu cukup...
orang lain itu pelengkap permainan kehidupan... :)
belajarlah untuk tidak men-judge orang terlebih dulu...
this is my life...
THIS IS ME :) 

Laura

rasanya memang sedikit enggak masuk akal,
sejenak aku berpikir tentang aku dan wanitaku,
menyesal,
tapi kadang amarah,
mengingat apa yang dia lakukan membuat semuanya terasa panas,
tapi aku menyayanginya Tuhan,
jika Kau tahu Tuhan, bahwa akhirnya akan sama,
kenapa Kau biarkan hati ini terpaut padanya?
Tuhan, aku tahu, rencanaMu tak mungkin tanpa pertimbangan,
jalanMu pasti indah,
tapi jalan yang aku pilih mungkin salah,
mungkin.

sayangku, orang yang ada dihatiku saat ini,
tahukah kamu,
sayangku benar-benar tulus,
tapi kau main main dengan semua ini,
salahku juga mengambilmu dari seseorang yang kau sebut itu "pacar"
awalnya telah salah, akhir ini pun tak benar,
semuanya itu salahku,
salahmu hanyalah,
mengapa kamu memulaainya jika kamu dari awal tahu jika kamu akan bersamanya pada akhirnya??
percayaku padamu lebih dari aku percaya teman baikku,
pengorbananku, tak perlu dibicarakan,
katakan, katakan apa yang sebenarnya kamu sembunyikan??
apa??
kamu tak pernah menjawab ketika aku bertanya tentangmu, tentang semuanya,
kebohongan apa kejujuran??
aku bahkan tak bisa membedakannya...
sama sekali tak bisa....
siapa sebenarnya kamu??
aku bahkan tak tahu..
yang aku tahu hanya sebatas nama dan tempat belajarmu...
hanya ituu, setelah itu, entahlah...


baru tersadar bahwa postingan ini hanya tersimpan di draf dan enggan ku publik :)