Agustus akhir,
hmmm,
Bulan depan bertambah lagi usia. Tambah tua.
Dan ah sudahlah.
Ada beberapa dari mereka yang setiap kali keceplosan curcol bilang,
"Kamu belom move on."
What?
Sebenernya apasih definisi move on?
Bergerak khan?
Aku sudah bergerak, menggerakkan hati untuk tidak mengharap lagi.
See?
Kurang kah?
Setahun lebihh, sengaja memang tak pernah kulupa.
Kubilang mungkin aku mengaguminya dalam diam.
Tak ada obsesi yang teramat memilikinya lagi.
Sama sekali!
Itukah, yang membuatku "nggak move on"?
Apa salahnya?
Toh aku tak pernah mengganggu hidupnya, menghantui harinya seperti mantan-mantannya yang lain.
Bahkan kalo bisa dibilang dia lupa bila aku adalah mantannya.
Lalu, apa lagi yang aku bisa harapkan?
Tak ada.
Memang tak ada harapan dari awalpun.
Akhirnya aku move on dengan tidak pernah melupakannya tetapi menggerakkan hatiku untuk tidak berharap.
I think it is work!
Stalking?
Okelah kuakui I'm a stalker.
Tapi justru ketika stalking, semua rasa, semuanya hilang.
Kupikir aku hanya mengagumi kenangan (kita).
Bukan kembalinya dia yang kuingin.
Walau terkadang rindu itu datang.
Sesak itu tak bisa kuhindari.
Hanya diam tak bergeming.
Otakku berputar mengingat "kita".
Lalu aku menulisnya, dan kemudian hilang.
Sebatas itulah aku inginkanmu.
Hei kamu, mungkin kamu pernah kulukai.
Sama, kau juga pernah melukaiku.
Kamu, mungkin telah menghapusku.
Aku tidak.
Kamu, yang aku inginkan hanya berhentilah.
Berhenti melukai dirimu.
Aku tahu kamu tak pernah mencintaiku.
Aku tahu kau hanya menunjukkan padanya kalau kau bisa mendapatkan orang lain juga.
Aku tahu kau tak bermaksud membuatku pelarian.
Aku tahu kau mudah sekali melupakanku, bukan karena aku melukaimu.
Tapi karena tak pernah ada rasa.
Kau hanya melarikan diri.
Sudahlah, doaku semoga kau cepat sembuh.
Walau sulit, aku juga lelah dengan segala pengobatan ini.
Aku mungkin terlalu sok tahu dengan kehidupanmu.
Aku masih peduli, dan kamu tidak.
Tak apa.
Tuhanlah yang tahu.
Namamu selalu ada di doaku, tetaplah hidup bahagia.
Bahagia dengan segala pilihanmu.
Terimakasih atas cinta yang telah membuatku berdiri.
Melawan segala sakit.
Aku pernah mengatakan padamu,
"Tak pernah aku mendapat cinta, seperti yang kau lakukan untukku."
Itulah yang membuatku tak akan bisa melupakan setiap detailmu.
Sekali lagi, aku takkan pernah mengharapmu, itulah arti move on bagiku.
Bila suatu kali lagi kita bertemu lagi, takkan kuulangi kesalahanku seperti kita bertemu terakhir kali yang lalu.
Tetaplah menjadi bintang di langit, - Kata Padi.
Tetaplah menjadi mawarku yang mekar disini.
Aku rela durimu melukai.
Tetapi harummu menguatkanku.
Mungkin terdengar munafik semuanya, tapi nyata yang kurasakan tak kurang dan tak lebih.
Aku BAHAGIA. :)